Kemampuan Bernyanyi Dengan Teknik Vokal Yang Benar
"Materi Seni Musik Kelas 7 Unit 1: Kemampuan Bernyanyi Dengan Teknik Vokal Yang Benar"
Bernyanyi dengan teknik vokal yang benar melibatkan beberapa aspek penting yang harus dilatih dan dipahami. Berikut adalah panduan dasar mengenai postur tubuh, teknik pernapasan, teknik vokal, dan latihan vokalisasi yang perlu dikuasai untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi.
1. Postur Tubuh Saat Bernyanyi
Tubuh adalah instrumen musik utama Anda saat bernyanyi, sehingga postur yang baik sangat penting. Postur yang benar memungkinkan aliran napas yang bebas dan optimal ke seluruh rentang vokal Anda. Berikut adalah panduan untuk memastikan setiap bagian tubuh Anda berada pada posisi yang tepat:
- AO Joint: Posisi kepala harus seimbang di sendi Atlanto Occipital untuk mengurangi ketegangan pada leher dan rahang.
- Leher: Harus rileks dan sejajar dengan tulang belakang lainnya.
- Bahu: Jaga agar tetap rileks dan tidak kaku.
- Lengan: Biarkan lengan rileks di samping tubuh.
- Torso: Harus seimbang di atas pinggul, terasa besar dan terbuka untuk pernapasan yang optimal.
- Pinggul: Tepat di bawah tubuh utama untuk dukungan maksimal.
- Lutut: Jangan terkunci, dan posisikan kaki selebar bahu untuk keseimbangan.
- Kaki: Berat badan harus seimbang di kedua kaki.
Latihan di depan cermin dan dengan bimbingan pelatih vokal dapat membantu memperbaiki postur tubuh saat bernyanyi.
2. Teknik Pernapasan
Terdapat tiga jenis pernapasan yang digunakan dalam bernyanyi, yaitu pernapasan dada, perut, dan diafragma. Berikut penjelasan singkatnya:
- Pernapasan Dada: Menggunakan rongga dada untuk menampung udara. Namun, teknik ini kurang optimal karena kapasitas udara yang kecil.
- Pernapasan Perut: Menggunakan rongga perut untuk menampung udara, tetapi juga kurang cocok karena udara tidak terkontrol dengan baik.
- Pernapasan Diafragma: Merupakan teknik pernapasan terbaik dalam bernyanyi. Menggunakan rongga dada dan perut yang diatur oleh diafragma, sehingga lebih optimal.
Latihan Pernapasan Diafragma:
1. Duduk rileks di lantai.
2. Letakkan satu tangan di perut dan satu di dada.
3. Tarik napas dalam 2 detik melalui hidung, biarkan perut mengembang.
4. Keluarkan udara dalam 2 detik melalui mulut hingga perut mengempis.
5. Lakukan 10 kali dengan posisi bahu lemas dan punggung tegak.3. Teknik Vokal
Untuk menghasilkan suara yang jernih dan merdu, penting untuk menguasai teknik vokal berikut:
- Artikulasi: Cara pengucapan kata dan huruf dengan jelas. Perhatikan pengucapan huruf vokal (A, I, U, E, O) dan konsonan (B, P, T) agar tidak berlebihan.
- Intonasi: Ketepatan nada saat bernyanyi. Latihan dengan teknik staccato (terpatah-patah) dan legato (disambung) dapat membantu meningkatkan intonasi.
4. Vokalisi
Vokalisi adalah latihan pemanasan suara sebelum bernyanyi. Berikut adalah latihan vokalisi yang dapat dilakukan:
- Vokalisi Humming: Berlatih dengan bersenandung untuk menghangatkan suara.
- Latihan Konsonan: Mengelompokkan huruf konsonan seperti B dan P, T dan D, serta dibantu dengan huruf vokal. Misalnya, latih pengucapan "Bi Pi", "Be Pe", "Ba Pa".
5. Register Suara
Register suara merujuk pada pembagian wilayah suara berdasarkan resonansi, timbre, dan tinggi rendahnya nada. Beberapa register suara yang dikenal:
- Suara Asli/Chest Voice: Suara yang dihasilkan dari resonansi di rongga mulut dan dada.
- Suara Tengah/Middle Voice: Suara di antara head voice dan chest voice.
- Suara Kepala/Head Voice: Suara dari resonansi di rongga hidung dan kepala.
- Suara Palsu/Falsetto: Head voice dengan resonansi yang tidak mencapai rongga hidung/kepala.
6. Jenis-jenis Suara
Setiap orang memiliki jenis suara yang berbeda berdasarkan anatomi tubuh. Jenis-jenis suara utama meliputi:
- Sopran: Suara tertinggi wanita, cerah dan ringan.
- Alto: Suara wanita yang lebih rendah dari sopran, berat dan berwibawa.
- Tenor: Suara tertinggi pria, cerah dan kuat.
- Bass: Suara pria terendah, dalam dan berat.
7. Latihan Vokalisi Lanjutan
Latihan vokalisi lanjutan melibatkan rentang nada satu oktaf dengan tempo tertentu. Pengulangan dilakukan dengan penambahan ½ nada mulai dari C4 hingga E4.
8. Phrasering
Phrasering adalah teknik pemenggalan kalimat lagu untuk menyampaikan pesan dengan jelas. Jenis phrasering meliputi:
- Phrasering Kalimat Bahasa: Memahami isi syair lagu dan menyanyikannya tanpa syair untuk menghayati makna.
- Phrasering Kalimat Musik: Melibatkan penggalan kalimat musik dalam bentuk motif atau tema yang berulang.
9. Genre Musik Abad 20/21
Beberapa genre musik populer yang ada saat ini meliputi:
- Pop: Genre populer dengan melodi sederhana dan berulang.
- Rock: Musik dengan karakter vokalis khas dan instrumen kuat.
- RnB: Perpaduan jazz, blues, dan pop dengan lirik yang emosional.
- Hip Hop: Kultur musik yang melibatkan rap dan beat box.
- Jazz: Musik dengan improvisasi melodi dan struktur akor kompleks.
- Dangdut: Musik khas Indonesia dengan pengaruh India, Melayu, dan Arab.
10. Teknik Miking
Teknik miking adalah cara menggunakan mikrofon dengan benar saat rekaman atau pertunjukan. Mikrofon harus didekatkan ke mulut dan hidung saat suara rendah, dan dijauhkan saat suara kuat untuk menjaga kualitas suara.
Dengan memahami dan menguasai teknik-teknik ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi dan menghasilkan suara yang lebih baik. Berlatih secara konsisten dan dengan bimbingan pelatih vokal akan membantu Anda mencapai kemampuan bernyanyi yang optimal.
sumber: Buku Seni Musik untuk SMP/MTs Kelas VII: Kemdikbudristek